Thursday, January 18, 2007

Kerbau II




KERBAU II


Kerbau Pulang ke Kandang,
Ekor meninggi, bontot ke kanan kiri,
“Masih MACHO... macam Bagus”,
ye la mantan lagenda di Bendang,

Kerbau melangkah gagah,
Menjaga langkah ... takut ada yang memerhati,
Hidung ke depan tinggi, tanduk tegak berdiri,
“Imej ... kena jaga , ye la graduan bendang”
tersohor, terbilang, medan keintelektualan,
semua melihat menghormati,
menghadang jalanku pasti ke tepi,
tikus lari ke tepi, ayam itik berpekikan lari,
semua takut semua lari, kancil pun terdiam henti,
“Ha ... apa itu diatas jalan”
“Aku Kerbau ... pasti dia berhenti... pasti dia hormati”
TUMMM ... dan seekor Rusa bertembung dengan seekor kerbau,

Sang Kerbau dah mati, tercampak ke tepi jalan,
Kubur tak bermakam, lagenda tak bernisan,
Menjadi ratapan sang ulat, anjing dan si gagak hitam.

Kerbau dah tak de, yang tinggal hanyalah tulang,
Di Bendang pak Tani keletihan,
... Mengalir keringat dikening,
Menuang kopi di batas sawah,
... Bersama mak tani kesetiaan,
“Macam ada yang kurang maknya...” kata pak tani,
“Macam ada yang hilang...”
Mungkin Pak Tani terkenangkan KERBAu,
dengan namanya yang tak mungkin kelupaan,
dengan LAGENDAnya yang tak mungkin tinggal,
mungkin kehilangannya dirasai, perginya membawa erti...
“Ha ! Aku tahu...” jerit Pak Tani,
“Sambal Belacannya tinggal...
tak pe lah maknye”,
dan Pak Tani terus menjamah ,
makan tengahari di bendang,
disebelah KUBOTA tua yang banyak berjasa,
yang diatasnya seekor mala KUBOTA,
yang sentiasa setia disisi.

No comments: